Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2007

Semangat Moo-Goong-Hwa Dalam Kanggangsuwollae

(The 3rd Winner in the National Essay Competition about Korea 2005) Tak terbayangkan bila hidup ini tanpa warna dan aroma. Bunga merupakan hasil ciptaan Tuhan yang memberikan warna sekaligus aroma yang dapat menambah cantiknya dunia. Bungapun dapat memberikan semangat bagi para pecintanya tak terkecuali bangsa Korea yang menganggap Moo-goong-hwa sebagai bunga kebangsaan.      Sebagai bunga yang berkembang di negara beriklim sedang seperti Korea, Moo-goong-hwa mempunyai banyak ciri khusus. Bunga dengan mahkota lebar berwarna merah muda dan serbuk sari ke-oranyean ini mampu mekar selama lebih dari tiga bulan. Berbeda dengan bunga lain yang apabila rontok akan menjadi sampah kering yang tidak sedap dipandang, Moo-goong-hwa sebelum gugur akan mengatupkan mahkotanya dan setelah gugur akan tetap indah bagi bangsa Korea. Ternyata tidak hanya karisma dan keindahan saja yang dimiliki oleh Moo-goong-hwa. Bunga kebangsaan ini juga memiliki khasiat yang manjur sebagai bahan obat –

AIPA Dalam Hubungannya Dengan Kemajuan Pendidikan Negara - Negara ASEAN

“The high minded man must care more for the truth than for what people think” (Aristoteles) Seorang manusia cerdas harus lebih memedulikan fakta daripada pendapat orang. Pada faktanya (truth) menjadi seorang yang high minded, berpikiran cerdas, tidak semudah memahami pernyataan Aristoteles tersebut di atas. Bisa jadi, demi predikat manusia cerdas, banyak orang telah menempuh berbagai cara untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik. Bagaimanapun juga, definisi pendidikan terbaik itu sendiri masih tergantung pada ideologi tiap – tiap individu. Juru bicara Depdiknas, Teguh Juwarno sempat mengungkapkan bahwa sistem pendidikan yang kita anut adalah hasil perbandingan dengan negara – negara tetangga yang dirasa telah cukup maju sistem pendidikannya. Ungkapan tersebut seperti yang tertulis pada sebuah harian nasional pada salah satu edisinya di Bulan Mei kemarin. Memang terdapat justifikasi atas ungkapan juru bicara depdiknas kita. Hal tersebut bisa terbaca pada butir f,