Langsung ke konten utama

Gentayangan Via HandPhone

Tidak ada hal yang menyeramkan tentang gentayangan di dalam artikel ini. Gentayangan di sini justru menebarkan sensasi pedas bagi masyarakat yang menginginkan untuk bertemu sosok gentayangan tersebut. Sebutlah Jendral Maicih, reseller keripik pedas yang berasal dari Bandung yang hanya gentayangan pada waktu-waktu tertentu dan tempat-tempat tertentu di beberapa kota besar di Indonesia antara lain; Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan sebagainya. Sekalinya para jendral tersebut gentayangan maka icihers (sebutan bagi penggemar keripik maicih) akan langsung menyerbu hingga membentuk antrian yang panjang untuk membeli keripik tersebut.



    Sebelum membahas tentang bagaimana cara pemasaran keripik maicih, sedikit penulis sampaikan tentang awal mulanya bisnis ini. Adalah Reza Nurhilman yang akrab disapa Axl telah mendapatkan resep keripik pedas dari neneknya pada tahun 2007 lalu. Akhirnya brand Maicih mulai dipasarkan pada Juni 2010 dan setelah setahun pemasarannya, telah dicapai omzet miliaran rupiah.
    Mengenai gebrakan keripik Maicih tersebut, penulis mencoba menganalisis apa yang dilakukan oleh Axl bersama brand-nya tersebut. Sejak 2010 lalu, pengguna twitter di Indonesia sudah berada pada posisi tertinggi di Asia, hal tersebut tampak dalam trending topics yang terdapat dalam twitter tidak jarang didominasi oleh para pekicau dari Indonesia. Fenomena tersebut semacam dimanfaatkan oleh Axl untuk menjaring cucu maicih (konsumen). Trik yang dibuat adalah menjaring jenderal maicih atau reseller dari beberapa kota dengan karakter tertentu seperti usia antara 20 – 28 tahun, penampilan menarik dan memiliki mobil serta ada syarat-syarat lain. Sesuai dengan sebutannya yang menggunakan istilah jendral, jadi cara mendapatkan keripik maicihpun secara gerilya yaitu menunggu si jenderal gentayangan pada waktu dan tempat-tempat tertentu yang diinfokan melalui twitter.


Demi mempermudah akses cucu maicih untuk mencari jenderal maicih, tidak jarang juga para jenderal menyampaikan nomor telepon dan pin Blackberry mereka supaya dapat dengan mudah dikontak oleh para cucu.
    Apa yang dilakukan keripik maicih berupa mobile marketing pada dasarnya merupakan implementasi dari ekonomi pasca-industri yaitu ekonomi yang didasarkan pada teknologi intelektual dan bertumbuh dalam penyampaian pengetahuan (informasi). Kondisi seperti inilah yang melibatkan sekumpulan masyarakat yang disebut masyarakat informasi yang dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk mendapatkan keuntungan tidak lagi berdasarkan pada otot atau energy melainkan pada informasi. Karena, proses manufaktur sekarang sedemikian kompleks sehingga tanah, bangunan, mesin-mesin tidak lagi menjadi bentuk utama modal melainkan justru informasi yang mengambil peran.
    Penyebaran informasi memang menjadi kunci kesuksesan mobile marketing yang dijalankan oleh maicih. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan dalam Yories Sebastian (pemilik yahoo OMG) bahwa seharusnya mobile marketing tidak hanya berorientasi pada SMS broadcast saja karena akan dianggap spam. Nyatanya, maicih telah mengambil cara pemasaran melalui mobile dengan cara yang lebih nyaman dan efektif karena memang iya, masyarakat Indonesia suka memastikan handphone mereka selalu dalam genggaman dan juga suka berkicau melalui twitter.

Sumber:

http://www.ciputraentrepreneurship.com/kuliner/8952-reza-nurhilman-sang-presiden-keripik-pedas-maicih.html
http://yorissebastian.com/mobile-marketing-is-not-just-sms-blast/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Bercerita Leonie, Tako & Ruth Lewat Cupcakestory

  Pepatah lama pernah mengatakan “say it with flower!” Tapi sekarang, tiga ibu kreatif bernama Leonie, Ruth dan Tako dapat mengganti pepatah tersebut dengan “say it with cupcake!” Sebab produk cupcake dengan brand Cupcakestory yang mereka kreasikan memang menyajikan kue dalam wadah kecil – cup – yang dihiasi dekorasi penuh cerita sesuai dengan keinginan pemesannya, dikemas secara personal. Lalu, bagaimana usaha unik ini terbentuk dan apa latar belakang ketiga perempuan ini? Berawal dari Leonie, yang berlatar belakang wirausaha coffeeshop dan homestay yang ingin menjadi lebih produktif di masa pandemi. Perempuan bernama lengkap Leonie Maria Christianti ini sebenarnya sudah lebih dari satu dekade berkutat dengan dunia cupcake decorating namun belum pernah dibranding secara lebih serius. Saat pandemi muncul di quarter kedua 2020, Leonie memaksimalkan potensinya dengan mengadakan kelas online mendekorasi cupcake dan masih tanpa brand. Aktivitas yang dikerjakan Leonie membuat dua rekannya

SOCIAL JUDGMENT THEORY OLEH MUZAFER SHERIF

Apa yang muncul dalam benak Anda ketika mendapatkan tawaran kredit 0% dari sebuah produk kartu kredit? Bisa macam – macam, mulai dari muncul pertanyaan “Do I need this?”, nanti kalau terlambat pembayaran bunganya akan membumbung, kok bisa bunga 0%? Ah jadi curiga sama banknya nih, bagus dan menarik (sekedar pernyataan begitu saja) atau malah “Aku mau!”. Dari beberapa frasa tersebut, mana yang menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda? Dengan begitu, dapat diketahui mengenai Teori Penilaian Sosial (Social Judgment Theory) yang muncul dari perspektif Anda tentang kredit bunga 0% kartu kredit tersebut. Social Judgment Theory (selanjutnya disebut SJT) dipopulerkan oleh Muzafer Sherif, seorang psikolog yang berasosiasi dengan Oklahoma University (meninggal 16 Oktober 1988). Teori ini berarti sebuah penilaian atau pertimbangan atas pesan yang diterima dengan membandingkannya terhadap isu terkini. EGO LATITUDES: ACCEPTANCE, REJECTION & NON COMMITMENT Ungkapan – ungkapan

HIPERSEMIOTIKA

Berbicara mengenai hipersemiotika, akan menjadi terasa terlampau jauh apabila belum menguraikan mengenai apa itu semiotika. Dimulai dari Umberto Eco yang mendefinisikan semiotika sebagai sebuah disiplin yang mempelajari segala sesuatu untuk berdusta (lie). Maksud definisi Umberto Eco tersebut adalah “bila sesuatu tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan dusta, maka sebaliknya sesuatu tersebut juga tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan kebenaran, sehingga pada dasarya tidak dapat digunakan untuk mrngungkapkan apa-apa”. Merujuk pada apa yang dinyatakan Umberto Eco tersebut, dapat disimpulkan bahwa selain sebagai teori kedustaan, semiotika juga menjadi sebuah teori kebenaran.         Sebagai teori kedustaan sekaligus teori kebenaran,  semiotika digunakan untuk mempelajari tanda yang ada dalam segala aspek sosial untuk mengungkap kedustaan atau kebenaran itu sendiri. Hal ini berkorelasi dengan apa yang dijelaskan oleh Ferdinand de Saussure yang menyampaikan bahwa semiotika mer