Langsung ke konten utama

Get To Know Ani Marfungah, The Stylist!


Performing arts has caught Ani's attention since she was still in her third semester studying broadcasting at MMTC Yogyakarta campus during 2016. Instead of appearing as an actress on stage, Ani is passionate about the world of wardrobe and styling. In 2016, Ani started her styling portfolio as a wardrobe team for several events at TVRI Yogyakarta television station.

Ani's first debut as a stylist was when in 2018. There was a theatrical performance of the ethnic musical drama "Cinta Mengapa Kita Beda" starred by artists from the Indonesian Idol audition, Brisia Jodie and Raja Giannuca in Yogyakarta. Coincidentally, Ani was also still in her college at the time.

Then, Ani did an internship at Adi TV Jogja's art division to complete a part of her college assignments. Ani does an internship as a Producer Assistant under the direction of Atlantis Aan, one of the producers of Adi TV's show. In the middle of the internship process, she heard that there was a plan for a big film project to be shot in Jogja. Ani found out who the costume designer for the film is, it was Retno Ratih Damayanti. Full of optimism, Ani sent a Direct Message to Retno Ratih Damayanti's Instagram account to request an internship as anstylist  assistant. A week later Ani's message was replied, she was then invited for an interview and immediately invited to work together. Thus, Ani also did an internship at two places: Adi TV and as Retno Ratih Damayanti stylist assistant for the film Bumi Manusia – The Earth of Mankind.

In the midst of working on Bumi Manusia which was bombastic because it was starred by Indonesian famous young actor - Iqbaal Ramadhan, Ani was also professionally employed as a wardrobe assistant for Retno Ratih Damayanti who is fondly called Mbak Nok for a Dutch Indonesian war film which was only shown in European cinemas, entitled The East, in Indonesia it is aired via Mola TV.

Since then, Ani has regularly joined as Retno Ratih Damayanti's stylist assistant or wardrobe team until she graduated from Jogja and moved to Jakarta. Several of Ani's workspaces have served as wardrobe assistants for several films, including Habibie Ainun 3, Mangkujiwo, KKN Desa Penari, Geez & Ann, Surga yang Tak Dirindukan 3, Gatotkaca, Jagat Arwah and others which will be released in 2023.

For the wardrobe of other theatrical performances, Ani's talent was also involved under the direction of Mbak Nok, such as: La La Love for the BRI event from the Titi Mangsa Foundation, Mereka yang Menunggu di  Banda Naira (Titi Mangsa), Siti Nurbaya (Indonesia Kaya), Ismail Marzuki (Indonesia Kaya) and Lewat Djam Malam.

For personal styling, Ani who closes with Gen Z celebrity, Hanggini, often dresses up the figure for press conferences or film premiere events. Besides that, Ani is also quite often do styling for those who do pre-wedding photo sessions.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOCIAL JUDGMENT THEORY OLEH MUZAFER SHERIF

Apa yang muncul dalam benak Anda ketika mendapatkan tawaran kredit 0% dari sebuah produk kartu kredit? Bisa macam – macam, mulai dari muncul pertanyaan “Do I need this?”, nanti kalau terlambat pembayaran bunganya akan membumbung, kok bisa bunga 0%? Ah jadi curiga sama banknya nih, bagus dan menarik (sekedar pernyataan begitu saja) atau malah “Aku mau!”. Dari beberapa frasa tersebut, mana yang menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda? Dengan begitu, dapat diketahui mengenai Teori Penilaian Sosial (Social Judgment Theory) yang muncul dari perspektif Anda tentang kredit bunga 0% kartu kredit tersebut. Social Judgment Theory (selanjutnya disebut SJT) dipopulerkan oleh Muzafer Sherif, seorang psikolog yang berasosiasi dengan Oklahoma University (meninggal 16 Oktober 1988). Teori ini berarti sebuah penilaian atau pertimbangan atas pesan yang diterima dengan membandingkannya terhadap isu terkini. EGO LATITUDES: ACCEPTANCE, REJECTION & NON COMMITMENT Ungkapan – ungkapan

Langkah Forriz Hotel, Sejalan Dengan Perkembangan Bisnis di Yogyakarta

Yogyakarta kini, selain masih kental dengan julukan kota pelajar dan budaya juga sudah berkembang menjadi kota bisnis. Majemuk-nya masyarakat yang tinggal maupun berkunjung di Jogja telah membuka banyak peluang potensi bisnis dan juga wisata, tak terkecuali industri ramah-tamah seperti perhotelan. Forriz hotel adalah salah satu bagian yang turut andil dalam merespon potensi bisnis di kota yang juga dikenal dengan kota sejuta kenangan. Dimiliki oleh PT Forriz Sentral Gemilang, hotel yang terletak di Jln. HOS Cokroaminoto No. 60 Pakuncen, Yogyakarta ini hadir memenuhi permintaan pasar industri ramah-tamah di Yogyakarta mulai bulan Juni 2017 silam. Saat itu Forriz hotel melakukan soft opening pada tanggal 26 Juni 2017 guna merespon permintaan pasar pada momentum lebaran di tahun tersebut. Sebagai hotel bisnis dengan peringkat bintang 3+, Forriz hotel memiliki fasilitas sebanyak 116 kamar dengan klasifikasi superior, deluxe dan suite. Untuk mendukung aktivitas bisnis,  disedi

HIPERSEMIOTIKA

Berbicara mengenai hipersemiotika, akan menjadi terasa terlampau jauh apabila belum menguraikan mengenai apa itu semiotika. Dimulai dari Umberto Eco yang mendefinisikan semiotika sebagai sebuah disiplin yang mempelajari segala sesuatu untuk berdusta (lie). Maksud definisi Umberto Eco tersebut adalah “bila sesuatu tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan dusta, maka sebaliknya sesuatu tersebut juga tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan kebenaran, sehingga pada dasarya tidak dapat digunakan untuk mrngungkapkan apa-apa”. Merujuk pada apa yang dinyatakan Umberto Eco tersebut, dapat disimpulkan bahwa selain sebagai teori kedustaan, semiotika juga menjadi sebuah teori kebenaran.         Sebagai teori kedustaan sekaligus teori kebenaran,  semiotika digunakan untuk mempelajari tanda yang ada dalam segala aspek sosial untuk mengungkap kedustaan atau kebenaran itu sendiri. Hal ini berkorelasi dengan apa yang dijelaskan oleh Ferdinand de Saussure yang menyampaikan bahwa semiotika mer