Langsung ke konten utama

Si Strategic Thinker & Doer, Kevin Pradana

Satu hal yang cukup melekat dengan Kevin Pradana adalah kegemarannya membaca buku. Ketika bertemu dengan AW&Co Public Relations & MarComm Consulting di sebuah online meeting, Kevin dengan antusias berseloroh kalau baru saja menuntaskan buku 48 Laws of Power karangan Robert Greene. Sosok yang mendefinisikan dirinya sebagai seorang strategic thinker and doer ini secara santai menceritakan kiprahnya sebagai seorang usahawan yang mulai dijalankan pada awal pandemi Covid 19.

Latar belakang karir pria bernama lengkap Kevin Pradana Tedy ini adalah bidang perhotelan yang tentunya sangat terdampak di awal pandemi tahun 2020 silam. Banyak SDM yang dirumahkan tak terkecuali dirinya. Untungnya mental pedagang dimiliki Kevin sejak masih kanak-kanak, kala itu ia tinggal di Sumatra bersama kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai pedagang di pasar. 


Berdasar ilmu dagang yang diwariskan dari keluarganya dan riset pemasaran tentang kebiasaan masyarakat Indonesia mengonsumsi minuman, Kevin mulai membuka usaha gerobakan es jeruk peras pada Juni 2020 yang diberi nama Oranje Drink di wilayah Klebengan Yogyakarta. Daerah tersebut harusnya masuk sebagai kategori lokasi strategis karena dekat dengan kampus UGM dan UNY. Hanya saja tantangan di masa pandemi, banyak mahasiswa yang pulang kampung dan lokasi kampus sangatlah sepi.  

Meski demikian Kevin memiliki keyakinan untuk terus menjalankannya, apalagi vitamin C yang terkandung dalam jeruk juga secara ilmiah disinyalir sebagai solusi kebutuhan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi. Konsistensi Kevin membuahkan hasil segar yang membuat usahanya di bawah naungan PT Oranje Nutrisi Global kini memiliki delapan outlet utama di wilayah Semarang, dua outlet pop up Car Free Day dan program kemitraan. Omzetnya yang sudah mencapai ratusan juta rupiah membawa Oranje Drink pada sebagai finalis Pengusaha Muda BRIlian mewakili yang diadakan bank BRI pada tahun 2022.


Kejutan yang menggembirakan bagi Oranje Drink Indonesia ketika baru-baru ini mendapat penghargaan Top 5 Entrepreneur of The Year Award dari Merry Riana kategori industri Food & Beverage pada pertengahan Agustus 2023 silam. Kini dengan perkembangan pesatnya, tantangan yang dihadapi Kevin berbeda yakni melakukan empowering pada tim-nya yang berjumlah sekitar tiga puluh orang untuk maju dengan visi dan misi yang sama. Itulah mengapa kegemarannya membaca buku-buku personality building sangat besar.

Terlepas dari kesibukannya dalam mengembangkan usaha, Kevin tetap menjaga pola work life balance dengan berolahraga. “Saya menjual produk minuman dari jeruk asli, jadi sayapun harus jaga kesehatan secara alami dong” pungkasnya. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOCIAL JUDGMENT THEORY OLEH MUZAFER SHERIF

Apa yang muncul dalam benak Anda ketika mendapatkan tawaran kredit 0% dari sebuah produk kartu kredit? Bisa macam – macam, mulai dari muncul pertanyaan “Do I need this?”, nanti kalau terlambat pembayaran bunganya akan membumbung, kok bisa bunga 0%? Ah jadi curiga sama banknya nih, bagus dan menarik (sekedar pernyataan begitu saja) atau malah “Aku mau!”. Dari beberapa frasa tersebut, mana yang menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda? Dengan begitu, dapat diketahui mengenai Teori Penilaian Sosial (Social Judgment Theory) yang muncul dari perspektif Anda tentang kredit bunga 0% kartu kredit tersebut. Social Judgment Theory (selanjutnya disebut SJT) dipopulerkan oleh Muzafer Sherif, seorang psikolog yang berasosiasi dengan Oklahoma University (meninggal 16 Oktober 1988). Teori ini berarti sebuah penilaian atau pertimbangan atas pesan yang diterima dengan membandingkannya terhadap isu terkini. EGO LATITUDES: ACCEPTANCE, REJECTION & NON COMMITMENT Ungkapan – ungkapan

Langkah Forriz Hotel, Sejalan Dengan Perkembangan Bisnis di Yogyakarta

Yogyakarta kini, selain masih kental dengan julukan kota pelajar dan budaya juga sudah berkembang menjadi kota bisnis. Majemuk-nya masyarakat yang tinggal maupun berkunjung di Jogja telah membuka banyak peluang potensi bisnis dan juga wisata, tak terkecuali industri ramah-tamah seperti perhotelan. Forriz hotel adalah salah satu bagian yang turut andil dalam merespon potensi bisnis di kota yang juga dikenal dengan kota sejuta kenangan. Dimiliki oleh PT Forriz Sentral Gemilang, hotel yang terletak di Jln. HOS Cokroaminoto No. 60 Pakuncen, Yogyakarta ini hadir memenuhi permintaan pasar industri ramah-tamah di Yogyakarta mulai bulan Juni 2017 silam. Saat itu Forriz hotel melakukan soft opening pada tanggal 26 Juni 2017 guna merespon permintaan pasar pada momentum lebaran di tahun tersebut. Sebagai hotel bisnis dengan peringkat bintang 3+, Forriz hotel memiliki fasilitas sebanyak 116 kamar dengan klasifikasi superior, deluxe dan suite. Untuk mendukung aktivitas bisnis,  disedi

HIPERSEMIOTIKA

Berbicara mengenai hipersemiotika, akan menjadi terasa terlampau jauh apabila belum menguraikan mengenai apa itu semiotika. Dimulai dari Umberto Eco yang mendefinisikan semiotika sebagai sebuah disiplin yang mempelajari segala sesuatu untuk berdusta (lie). Maksud definisi Umberto Eco tersebut adalah “bila sesuatu tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan dusta, maka sebaliknya sesuatu tersebut juga tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan kebenaran, sehingga pada dasarya tidak dapat digunakan untuk mrngungkapkan apa-apa”. Merujuk pada apa yang dinyatakan Umberto Eco tersebut, dapat disimpulkan bahwa selain sebagai teori kedustaan, semiotika juga menjadi sebuah teori kebenaran.         Sebagai teori kedustaan sekaligus teori kebenaran,  semiotika digunakan untuk mempelajari tanda yang ada dalam segala aspek sosial untuk mengungkap kedustaan atau kebenaran itu sendiri. Hal ini berkorelasi dengan apa yang dijelaskan oleh Ferdinand de Saussure yang menyampaikan bahwa semiotika mer