Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Bagaimana Konsep CSR Yang Ideal?

“The earth is my mother and on her bossom I will recline” Kutipan tersebut di atas diungkapkan oleh seorang tokoh filsafat bernama Tecumseh. Membaca kutipan tersebut, kita diarahkan untuk memahami bahwa bumi ini bertindak sebagai induk (ibu) untuk keberlangsungan umat yang hidup di dalamnya sehingga sepantasnya untuk dijaga. Kent Wertime, CEO Ogilvy Interactive Asia sebuah anak perusahaan konsultan periklanan besar dunia, Ogilvy & Mather, melalui bukunya yang berjudul Building Brands and Believers mengungkapkan bahwa, dalam pemasarannya sebuah perusahaan sebaiknya menerapkan prinsip “Ibu” sebagai lambang kebaikan, kemurnian, pengasuhan dan kehangatan. Karena seperti yang telah kita lihat saat ini teknologi dan rekayasa telah menjadi bagian yang integral dari banyak hal yang dikonsumsi konsumen. Ini tidak hanya berkaitan dengan produk-produk mekanis, tetapi juga produk-produk makanan dasar. Pertimbangkan, misalnya jumlah pemrosesan yang dilalui oleh banyak produk yang dipaj

What A Spokeperson Does

Saat ini kiprah Julian Aldrin Pasha sebagai juru bicara Presiden juga patut dikategorikan sebagai fungsi Public Relation dalam pemerintahan. Sebuah profesi yang menuntut kepiawaian dalam strategi berbicara dan menyampaikan informasi karena seorang spokeperson atau juru bicara harus menjaga citra organisasi atau pribadi yang diwakilinya, terlebih lagi seorang Presiden.            Gerakan Presiden adalah hal yang menjadi sangat mudah diperbincangkan oleh masyarakat. Di sinilah pentingnya peran juru bicara Presiden sebagai bagian dari fungsi Public Relation pemerintahan. Melihat contoh kasus perbincangan masyarakat dalam menanggapi gerakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang “blusukan” ke Pasar Tradisional menjadi penting untuk dinetralisir oleh juru bicaranya. Mengapa demikian? Karena saat ini sinisme terhadap pemerintahan khususnya Presiden berkaitan dengan stereotype: pejabat terpilih atau "politisi" pada lingkungan yang skeptis, banyak komunikasi yang dilon

Stand By Our Own Boots

Memilih jalan dalam dunia karir dan bisnis ibarat memakai sepasang sepatu. Ketika kita masih bekerja di perusahaan milik orang lain, ini seperti kita melangkah dengan menggunakan sepatu pinjaman. Kadang sepatu pinjaman itu bisa saja tidak pas (kekecilan atau kebesaran), bisa saja bau-nya tidak enak atau justru sepatu pinjaman itu terlalu bagus sehingga kita harus ekstra hati-hati supaya sepatu bagus itu jangan sampai kotor atau rusak hingga membuat pemiliknya kecewa terhadap kita.             Stand by our own boots : Membuat kita merasa makin mantap dalam melangkah, karena kaki terasa nyaman dengan menggunakan sepatu milik kita sendiri. Bayangkan bila kita meminjam sepatu dengan ukuran yang kurang pas, meski bagus tapi ini membuat tidak hanya kaki yang tidak nyaman tapi keseluruhan diri kita akan merasa tidak nyaman. Ini seperti ketika kita bekerja di perusahaan yang sebenarnya bagus namun idealisme dan konsep tidak sesuai dengan karakter kita, sungguh kondisi yang tidak nyaman

Harmonisasi Antara PR, Marketing dan Marketing PR

            Bisa saja muncul pertanyaan dalam benak orang yang membaca judul di atas: Apa bedanya antara PR, Marketing dan Marketing PR? Bukannya sama saja? Sebenarnya adalah suatu kekeliruan ketika saat ini banyak pihak  menyamakan Public Relation dengan marketing (Cutlip, Center & Broom).             Bila menilik pengertian para ahli, kita akan melihat bahwa konsep PR dengan marketing itu berbeda. Seperti contoh pengertian yang diungkapkan oleh Howard Bonhan, seorang penulis bisnis dan keuangan yang pernah bekerja untuk perusahaan riset indenpenden Houston, Texas: Public Relation adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seeorang atau organisasi tertentu. Definisi publik dalam Public Relation sendiri memiliki makna internal dan eksternal. Contoh publik internal adalah karyawan, peran PR dalam komunikasi terhadap Publik Internal menjadi penting untuk menjaga keseimbangan antara kebijakan perusahaan