Langsung ke konten utama

Unique Selling Point of Manchester United



Ini mengenai brand internasional yang unik. Brand ini mengusung pertunjukan yang termasuk pertunjukan mahal dunia. Brand ini adalah Barclays Premiere League yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Liga Inggris. Apa yang menjadikan BPL begitu mahal? Season kali ini saja, hak siarnya dijual senilai $ 8.000.000. Hal tersebut tentu saja tidak lepas dari tingkat kredibiltas klub – klub yang bermain di dalamnya.
            Klub Setan Merah atau yang secara resmi disebut Manchester United ini, mungkin bukan tim terfavorit di liga Inggris tapi yang jelas, MU adalah tim termahal. Dari belasan klub yang bertanding di liga ini, laba bersih Manchester United dalam satu tahun (musim lalu) mencapai sembilan puluh juta poundsterling, lebih tinggi sembilan juta dolar dari Chelsea, pesaing utamanya.
            Kekuatan Manchester United sebagai sebuah brand tidak lepas dari cara Sir Alex Fergusson dalam melakukan maintenance. Diferensiasi yang dimiliki oleh MU adalah kemampuan mencetak pemain – pemain yang diibaratkan “from zero to hero”. Fergie selaku manajer tim begitu piawai dan jeli dalam mendapatkan bakat baru yang kemudian berubah menjadi pemain mahal. Setelah pemain – pemain ini memiliki kestabilan dalam posisi puncak (peak performance), Fergie tidak lantas berusaha keras mempertahankan mereka untuk tetap berada di klub Setan Merah melainkan membiarkan mereka pindah ke klub lain bahkan pesaing dan Fergie akan mencari bakat baru yang siap dijadikan bintang. Bintang – bintang alumni dari klub Inggris termahal ini seperti David Beckham, Christiano Ronaldo, serta Carlos Tevez. Saat ini MU memiliki pemain dengan karakter yang menonjol seperti Rooney, Berbatov dan Chicarito.
            Kekuatan karakter MU sebagai sebuah klub sekaligus sebuah brand membawa ketertarikan pada perusahaan – perusahaan besar untuk mensponsori klub ini, seperti AON, Nike, Audi, 3 dan sebagainya. Selain itu, trik unik yang digunakan MU untuk mendekatkan diri dengan pemujanya adalah dengan membuat brand activation berupa eksistensi “Manchester United Cafe & Bar” yang tersebardi beberapa kota besar di dunia. Kontinuitas klub ini begitu menyenangkan bagi Malcolm Glazer sebagai investor terbesar yang akan menerima deviden sebanyak 75% dari laba MU setiap tahunnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOCIAL JUDGMENT THEORY OLEH MUZAFER SHERIF

Apa yang muncul dalam benak Anda ketika mendapatkan tawaran kredit 0% dari sebuah produk kartu kredit? Bisa macam – macam, mulai dari muncul pertanyaan “Do I need this?”, nanti kalau terlambat pembayaran bunganya akan membumbung, kok bisa bunga 0%? Ah jadi curiga sama banknya nih, bagus dan menarik (sekedar pernyataan begitu saja) atau malah “Aku mau!”. Dari beberapa frasa tersebut, mana yang menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda? Dengan begitu, dapat diketahui mengenai Teori Penilaian Sosial (Social Judgment Theory) yang muncul dari perspektif Anda tentang kredit bunga 0% kartu kredit tersebut. Social Judgment Theory (selanjutnya disebut SJT) dipopulerkan oleh Muzafer Sherif, seorang psikolog yang berasosiasi dengan Oklahoma University (meninggal 16 Oktober 1988). Teori ini berarti sebuah penilaian atau pertimbangan atas pesan yang diterima dengan membandingkannya terhadap isu terkini. EGO LATITUDES: ACCEPTANCE, REJECTION & NON COMMITMENT Ungkapan – ungkapan

HIPERSEMIOTIKA

Berbicara mengenai hipersemiotika, akan menjadi terasa terlampau jauh apabila belum menguraikan mengenai apa itu semiotika. Dimulai dari Umberto Eco yang mendefinisikan semiotika sebagai sebuah disiplin yang mempelajari segala sesuatu untuk berdusta (lie). Maksud definisi Umberto Eco tersebut adalah “bila sesuatu tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan dusta, maka sebaliknya sesuatu tersebut juga tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan kebenaran, sehingga pada dasarya tidak dapat digunakan untuk mrngungkapkan apa-apa”. Merujuk pada apa yang dinyatakan Umberto Eco tersebut, dapat disimpulkan bahwa selain sebagai teori kedustaan, semiotika juga menjadi sebuah teori kebenaran.         Sebagai teori kedustaan sekaligus teori kebenaran,  semiotika digunakan untuk mempelajari tanda yang ada dalam segala aspek sosial untuk mengungkap kedustaan atau kebenaran itu sendiri. Hal ini berkorelasi dengan apa yang dijelaskan oleh Ferdinand de Saussure yang menyampaikan bahwa semiotika mer

Cara Bercerita Leonie, Tako & Ruth Lewat Cupcakestory

  Pepatah lama pernah mengatakan “say it with flower!” Tapi sekarang, tiga ibu kreatif bernama Leonie, Ruth dan Tako dapat mengganti pepatah tersebut dengan “say it with cupcake!” Sebab produk cupcake dengan brand Cupcakestory yang mereka kreasikan memang menyajikan kue dalam wadah kecil – cup – yang dihiasi dekorasi penuh cerita sesuai dengan keinginan pemesannya, dikemas secara personal. Lalu, bagaimana usaha unik ini terbentuk dan apa latar belakang ketiga perempuan ini? Berawal dari Leonie, yang berlatar belakang wirausaha coffeeshop dan homestay yang ingin menjadi lebih produktif di masa pandemi. Perempuan bernama lengkap Leonie Maria Christianti ini sebenarnya sudah lebih dari satu dekade berkutat dengan dunia cupcake decorating namun belum pernah dibranding secara lebih serius. Saat pandemi muncul di quarter kedua 2020, Leonie memaksimalkan potensinya dengan mengadakan kelas online mendekorasi cupcake dan masih tanpa brand. Aktivitas yang dikerjakan Leonie membuat dua rekannya