Langsung ke konten utama

Garage Sale Untuk Panti Gotong Royong


Setiap kali pulang dari beraktivitas rutin setiap harinya seperti bekerja, pasti ada saja momen yang dirindukan yaitu menyenangkan diri sendiri bagi para lajang. Berbeda dengan mereka yang sudah menikah, keinginan untuk menemui istri dan buah hati menjadi faktor utama ketika pekerjaan telah dirampungkan di hari tersebut. lalu, bagaimana cara para lajang menyenangkan diri mereka di waktu-waktu senggang? Baik, saya dengan beberapa rekan lain mungkin sering membutuhkan ruang untuk bersenang-senang dengan cara hura-hura. Tidak ada yang salah, apalagi selama ini kami sudah berusaha keras untuk menjadi mandiri. 
     Awal bulan Oktober 2011 ini, dengan dibantu beberapa rekan, kami mencoba mencari cara untuk menyenangkan diri dengan cara yang berbeda. Mengumpulkan pakaian dan pernik yang masih layak pakai, lalu kami jual secara Garage Sale untuk hasil penjualannya akan disumbangkan. 
     Rental komputer Dot.Co milik rekan saya Ratih Kusuma Dewi menjadi pilihan untuk digunakan sebagai venue Garage Sale. Berlokasi di Jln Prof. Dr. Soepomo Yogyakarta, kami menggelar lapak dagangan pada Sabtu 1 Oktober 2011 dari pukul 16.00 - 19.00. Semula agenda ini akan berdurasi selama empat jam hingga pukul 20.00, namun satu jam sebelumnya, barang dagangan kami sudah sold out. Selain Ratih, agenda berjualan ini juga dibantu oleh Winda Murod, Ika Tunggarwati serta Anssi Riana Sari.
    Seminggu kemudian, yakni Sabtu 8 Oktober 2011, bersama Widdy Oktadella, Toni Supomo dan Mbak Ayuk (kakak Widdy) kami menyambangi Panti Asuhan Gotong Royong untuk menyalurkan dana yang digalang melalui garage Sale dan beberapa sumber lain. Referensi supaya sumbangan tersebut disalurkan ke panti ini diberikan oleh Widdy, sudah sejak beberapa waktu lampau dia banyak bercerita tentang panti asuhan Balita ini namun baru kesempatan tersebut saya ikut untuk berkunjung ke sana. 
    Keceriaan anak-anak balita di dalam panti ini memancarkan optimisme bahwa mereka layak dicintai oleh semua orang. Mata mereka selalu ebrbinar-binar menyambut kedatangan setiap pengunjung, reaksinyapun macam-macam: ada yang suka digendong, diajak bermain atau dibantu makan jajan/ minum susu. Ternyata selain balita, masih banyaks sekali bayi yang dititipkan di panti ini. Bayi-bayi itu terlihat nyaman dalam kain gedhong.
    Bagi warga Jogja dan sekitar yang ingin berkunjung ke Panti Asuhan balita "Gotong Royong" alamatnya ada di ringroad selatan. Saya tidak terlalu hafal jalan, tapi kalau bisa sedikit digambarkan: dari utara, lewat Dongkelan ke arah jalan bantul, sampai di perempatan ringroad belok kiri, lalu cari patahan jalan untuk putar balik. Gotong Royong ada di selatan jalan. Tidak lupa juga, terimakasih kepada Eko Harry Saputra , Dinik  Fitri dan Cita Adati atas kerjasamanya dalam Garage Sale tersebut serta Ibu Asih selaku pengurus Panti Asuhan Gotong Royong.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOCIAL JUDGMENT THEORY OLEH MUZAFER SHERIF

Apa yang muncul dalam benak Anda ketika mendapatkan tawaran kredit 0% dari sebuah produk kartu kredit? Bisa macam – macam, mulai dari muncul pertanyaan “Do I need this?”, nanti kalau terlambat pembayaran bunganya akan membumbung, kok bisa bunga 0%? Ah jadi curiga sama banknya nih, bagus dan menarik (sekedar pernyataan begitu saja) atau malah “Aku mau!”. Dari beberapa frasa tersebut, mana yang menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda? Dengan begitu, dapat diketahui mengenai Teori Penilaian Sosial (Social Judgment Theory) yang muncul dari perspektif Anda tentang kredit bunga 0% kartu kredit tersebut. Social Judgment Theory (selanjutnya disebut SJT) dipopulerkan oleh Muzafer Sherif, seorang psikolog yang berasosiasi dengan Oklahoma University (meninggal 16 Oktober 1988). Teori ini berarti sebuah penilaian atau pertimbangan atas pesan yang diterima dengan membandingkannya terhadap isu terkini. EGO LATITUDES: ACCEPTANCE, REJECTION & NON COMMITMENT Ungkapan – ungkapan

Langkah Forriz Hotel, Sejalan Dengan Perkembangan Bisnis di Yogyakarta

Yogyakarta kini, selain masih kental dengan julukan kota pelajar dan budaya juga sudah berkembang menjadi kota bisnis. Majemuk-nya masyarakat yang tinggal maupun berkunjung di Jogja telah membuka banyak peluang potensi bisnis dan juga wisata, tak terkecuali industri ramah-tamah seperti perhotelan. Forriz hotel adalah salah satu bagian yang turut andil dalam merespon potensi bisnis di kota yang juga dikenal dengan kota sejuta kenangan. Dimiliki oleh PT Forriz Sentral Gemilang, hotel yang terletak di Jln. HOS Cokroaminoto No. 60 Pakuncen, Yogyakarta ini hadir memenuhi permintaan pasar industri ramah-tamah di Yogyakarta mulai bulan Juni 2017 silam. Saat itu Forriz hotel melakukan soft opening pada tanggal 26 Juni 2017 guna merespon permintaan pasar pada momentum lebaran di tahun tersebut. Sebagai hotel bisnis dengan peringkat bintang 3+, Forriz hotel memiliki fasilitas sebanyak 116 kamar dengan klasifikasi superior, deluxe dan suite. Untuk mendukung aktivitas bisnis,  disedi

HIPERSEMIOTIKA

Berbicara mengenai hipersemiotika, akan menjadi terasa terlampau jauh apabila belum menguraikan mengenai apa itu semiotika. Dimulai dari Umberto Eco yang mendefinisikan semiotika sebagai sebuah disiplin yang mempelajari segala sesuatu untuk berdusta (lie). Maksud definisi Umberto Eco tersebut adalah “bila sesuatu tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan dusta, maka sebaliknya sesuatu tersebut juga tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan kebenaran, sehingga pada dasarya tidak dapat digunakan untuk mrngungkapkan apa-apa”. Merujuk pada apa yang dinyatakan Umberto Eco tersebut, dapat disimpulkan bahwa selain sebagai teori kedustaan, semiotika juga menjadi sebuah teori kebenaran.         Sebagai teori kedustaan sekaligus teori kebenaran,  semiotika digunakan untuk mempelajari tanda yang ada dalam segala aspek sosial untuk mengungkap kedustaan atau kebenaran itu sendiri. Hal ini berkorelasi dengan apa yang dijelaskan oleh Ferdinand de Saussure yang menyampaikan bahwa semiotika mer