Langsung ke konten utama

How To Advertise At Social Media Buzzer

Beriklan secara konvensional biasa dijalankan melalui media seperti TV, koran, radio dan majalah. Ketika sebuah brand membuat iklan dengan menggandeng seorang endorser, sudah wajar apabila si endorser di-create untuk membawakan karakter seperti yang brand tersebut inginkan. Dengan demikian, audiens yang menerima informasi melalui iklan tersebut dapat mengkorelasikan antara value dari brand dengan karakter si endorser. Seperti ketika produk shampoo Tresemme menggandeng Velove Vexia, selebriti muda yang pengkarakter-annya di mata publik belum terlalu kuat, oleh Tresemme dibentuklah citra sesuai dengan karakter brand shampoo tersebut.


Namun, bagaimana bila sebuah brand ingin beriklan di posting-an milik buzzer atau social media celebrity? Brand yang beriklan pada buzzer hanya bisa memberikan brief namun tidak memiliki kuasa penuh untuk merubah karakter si buzzer sesuai dengan brand yang akan dipromosikan. Sehingga, pemilik brand perlu memperhatikan beberapa hal berikut bila ingin beriklan pada social media buzzer:
  1. Tentukan segmentasi merek, sasarannya siapa dengan karakter seperti apa
  2. Carilah buzzer yang sesuai dengan segmentasi dan karakter merek yang hendak dipromosikan
  3. Berikan brief yang jelas kepada buzzer tersebut
  4. Biarkan buzzer berekspresi sesuai dengan kebiasaan dalam postingan mereka namun mintalah proofread/ proofing materi dulu sebelum diposting untuk memastikan iklan digulirkan secara proper
Sisi yang menarik dengan beriklan melalui buzzer adalah, netizen yang mengikuti postingan si buzzer tersebut adalah segmentasi pelanggan yang kita sasar, karena mereka secara intens mengikuti apa yang digulirkan si social media celebrity pada setiap materi yang mereka posting. Berikut contoh buzzing yang dilakukan stand up comedian "Skinny Indonesian 24" tentang Indomie pada akun social media mereka.


Bagi Anda yang merencanakan pemilihan media untuk beriklan, bisa mencoba cara konvensional atau melalui social media buzzer. Cukup pastikan bahwa pesan yang dikemas haruslah berbeda, tergantung channel dan media yang kita pilih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOCIAL JUDGMENT THEORY OLEH MUZAFER SHERIF

Apa yang muncul dalam benak Anda ketika mendapatkan tawaran kredit 0% dari sebuah produk kartu kredit? Bisa macam – macam, mulai dari muncul pertanyaan “Do I need this?”, nanti kalau terlambat pembayaran bunganya akan membumbung, kok bisa bunga 0%? Ah jadi curiga sama banknya nih, bagus dan menarik (sekedar pernyataan begitu saja) atau malah “Aku mau!”. Dari beberapa frasa tersebut, mana yang menurut Anda paling sesuai dengan diri Anda? Dengan begitu, dapat diketahui mengenai Teori Penilaian Sosial (Social Judgment Theory) yang muncul dari perspektif Anda tentang kredit bunga 0% kartu kredit tersebut. Social Judgment Theory (selanjutnya disebut SJT) dipopulerkan oleh Muzafer Sherif, seorang psikolog yang berasosiasi dengan Oklahoma University (meninggal 16 Oktober 1988). Teori ini berarti sebuah penilaian atau pertimbangan atas pesan yang diterima dengan membandingkannya terhadap isu terkini. EGO LATITUDES: ACCEPTANCE, REJECTION & NON COMMITMENT Ungkapan – ungkapan

Langkah Forriz Hotel, Sejalan Dengan Perkembangan Bisnis di Yogyakarta

Yogyakarta kini, selain masih kental dengan julukan kota pelajar dan budaya juga sudah berkembang menjadi kota bisnis. Majemuk-nya masyarakat yang tinggal maupun berkunjung di Jogja telah membuka banyak peluang potensi bisnis dan juga wisata, tak terkecuali industri ramah-tamah seperti perhotelan. Forriz hotel adalah salah satu bagian yang turut andil dalam merespon potensi bisnis di kota yang juga dikenal dengan kota sejuta kenangan. Dimiliki oleh PT Forriz Sentral Gemilang, hotel yang terletak di Jln. HOS Cokroaminoto No. 60 Pakuncen, Yogyakarta ini hadir memenuhi permintaan pasar industri ramah-tamah di Yogyakarta mulai bulan Juni 2017 silam. Saat itu Forriz hotel melakukan soft opening pada tanggal 26 Juni 2017 guna merespon permintaan pasar pada momentum lebaran di tahun tersebut. Sebagai hotel bisnis dengan peringkat bintang 3+, Forriz hotel memiliki fasilitas sebanyak 116 kamar dengan klasifikasi superior, deluxe dan suite. Untuk mendukung aktivitas bisnis,  disedi

Part of Wregas Bhanuteja "Solitude" - Budi Pekerti

  Wregas Bhanuteja is back with his latest work, the film "Budi Pekerti" or internationally entitled as “Andragogy”. It has been shown in Indonesian cinemas on November 2, 2023. Wregas Bhanuteja acts as director, writer and producer here. In the film "Budi Pekerti", Wregas Bhanuteja raises the complex theme of education and family. This film tells the story of Mrs. Prani (Sha Ine Febriyanti), a counselling teacher who is running for deputy principal at a junior high school. She has a husband who suffers from bipolar disorder due to the pressure of a failed business during the Covid-19 pandemic. Wregas Bhanuteja succeeded in exploring the conflicting issues of social media ethics and mental health. This film also succeeds in presenting complex and relatable characters. Apart from that, Wregas Bhanuteja also succeeded in presenting stunning visuals in this film. This film is set in the city of Yogyakarta, and Wregas Bhanuteja succeeded in capturing the beauty of