Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

ETIKA & ESTETIKA DALAM IKLAN

            Persaingan dalam dunia bisnis kian ketat, berbagai perusahaan berlomba-lomba berkreasi se-kreatif mungkin untuk membuat program marketingnya termasuk pengolahan ide iklan. Lihat saja di televisi, berbagai iklan diputar di sela-sela tayangan program televisi tersebut. Bila iklan tidak dibuat semenarik mungkin, maka orang akan lebih memilih untuk mengganti channel televisi daripada melihat iklannya. Sama juga dengan iklan di media pajang seperti billboard. Laju kendaraan dan padatnya lalu lintas membuat orang sulit untuk fokus pada suatu iklan tertentu. Berdasar dari insight itulah, berbagai pembuat iklan selalu berusaha membuat iklan yang unik, berbeda dan menarik. Etika? Ilmu tentang apa yang  baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral  (KBBI).             Unik dan menarik-nya sebuah iklan bisa menimbulkan kontroversi apabila tidak mengacu pada kaidah etika. Selayaknya pembuatan konsep kreatif sebuah iklan mengacu pada ciri iklan yang baik y

CIMB Niaga For The Young & Restless

            Ada sisi unik dari bank bernama CIMB ini yang membuat penulis tergelitik untuk menulis artikel tentang tools Integrated Marketing Communication yang digunakannya. Penulis mulai menjadi nasabah bank ini tahun 2011 lalu ketika pindah kerja di sebuah instansi kesehatan dan mengharuskan karyawan memiliki rekening CIMB Niaga untuk transfer payroll gaji.             Awalnya penulis merasa terpaksa untuk membuka rekening di bank ini karena harus menuruti aturan perusahaan tempat penulis bekerja saat itu. Namun kini bahkan ketika penulis sudah tidak bekerja di perusahaan yang dulu mengharuskannya memiliki rekening CIMB Niaga, justru penulis mempertahankan rekening tersebut dan merasa nyaman untuk bertransaksi via produk layanan CIMB Niaga.             Seiring jalannya waktu, penulis semakin merasa memiliki chemistry dengan produk perbankan ini. Oleh sebab itu, penulis mendeskripsikan CIMB Niaga sebagai produk perbankan bagi orang yang berjiwa young and restless yai

Menyelami Kreativitas Indonesia

Rempah-rempah boleh-lah pernah dirampas oleh penjajah, kesenian kita bisa diakui oleh negara lain. Tapi 1 hal yang tidak akan pernah habis adalah kreativitas. Memang sudah banyak perjuangan untuk membebaskan diri dari penjajah, memperjuangkan hak cipta kesenian budaya yang diklaim negara lain namun kreativitas bangsa tidak akan bisa diambil atau ditiru secara identik oleh negara lain. Inilah yang membanggakan dari Indonesia, bangsa-nya tidak pernah berhenti untuk berkreasi.      Dalam sektor ekonomi, kreativitas saat ini menjadi suatu komoditi yang sangat menguntungkan dan mampu memberikan kontribusi secara signifikan bagi perekonomian negara. Geliat Usaha Kecil Menengah dan Industri Kreatif mulai mendapat perhatian serius dari pemerintah. Pemerintah menjadi begitu perhatian dalam pemberdayaan UKM dan industri kreatif ini karena secara fakta industri ini tidak tergantung hutang luar negri, menggunakan sumber daya lokal serta berorientasi ekspor.         Penulis percaya bahwa insa

Kalau Sabun Bikin “Opera Sabun”

Pengalaman, itulah yang ingin disajikan sebuah merk ketika merilis program marketingnya kepada konsumen. Kali ini, penulis akan membahas mengenai pengalaman konsumen menggunakan sabun Lux dengan berandai-andai menjadi seorang perempuan yang selalu ingin tampil mempesona.             Tahukah Anda dengan istilah “Star Rising”? Menurut penulis, Star Rising adalah bagian dari “opera sabun” yang dibuat oleh sabun Lux sebagai kampanye program marketingnya beberapa tahun lalu. Muncullah nama Mariana Renata, seorang model berparas lembut yang akhirnya namanya mencuat dan mampu meraih perhatian publik ketika dia membintangi sebuah film berjudul “Janji Joni” yang juga disponsori oleh sabun Lux di saat Lux sendiri sedang melancarkan kampanye “Pancarkan Pesona Bintangmu”.             Mariana Renata yang waktu itu baru saja datang ke Indonesia setelah lama tinggal di luar negeri telah di-set sedemikian rupa oleh Lux sehingga seolah-olah Lux telah berhasil memancarkan pesona bintang d

Etika Public Relation Dalam Penerapan CSR

            Anne Gregory menyampaikan: dinamis, bergerak cepat dan selalu berkembang dalam tindakannya adalah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan Public Relations di Abad 21. Dinamisme dalam era saat ini seharusnya dijalankan seorang Public Relation dengan terus berinovasi untuk tujuan kesuksesan komunikasi perusahaan terhadap masyarakat.             Perlu disadari bahwa Public Relation menjadi unsur kunci bagi setiap program Corporate Social Responsibility (CSR). Karena CSR menjadi bagian krusial dalam menjaga keberlangsungan interaksi antara perusahaan dengan masyarakat maka konsistensi etika PR dalam menjalankan pekerjaannya menjadi sangat penting.             Peran PR untuk memegang teguh etika begitu krusial k arena sebagai kalangan profesional yang punya keahlian khusus, PR memiliki kekuasaan besar dalam membuat keputusan yang mem p engaruhi setiap aspek masyarakat . Hal tersebut sesuai dengan kode etik PR yang disahkan oleh Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhuma

Sustainable Responsibility for Sustainable Corporate

Peran perusahaan dalam menjaga keseimbangan alam ternyata sudah diterapkan beribu tahun sebelum masehi. Hal tersebut tercantum dalam Kode Hammurabi (1700-an SM) yang berisi 282 hukum telah memuat sanksi bagi para pengusaha yang lalai dalam menjaga kenyamanan warga atau menyebabkan kematian bagi pelanggannya. Dalam Kode Hammurabi disebutkan bahwa hukuman mati diberikan kepada orang-orang yang menyalahgunakan izin penjualan minuman, pelayanan yang buruk dan melakukan pembangunan gedung di bawah standar sehingga menyebabkan kematian orang lain . Ke-282 hukum dalam Kode Hammurabi itulah sebagai tonggak awal munculnya Corporates Social Responsibility.            Lebih dari 4.000 tahun kemudian, banyak perusahaan (corporate) berlomba-lomba mensosialisasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka melalui media massa. Karena selain untuk menjaga keseimbangan alam, CSR ternyata juga berperan penting untuk publisitas dan pembentukan citra sebuah perusahaan. Pakar teori manaj

For Pleasure Seekers!

Ingin merasa istimewa dan memiliki gaya kelas atas serta mengutamakan kenikmatan hidup (pleasure), itulah karakter yang dijadikan target pasar utama dari es krim Magnum. Tentu sangat sesuai bila es krim yang menganggap dirinya premium ini mengusung tagline: for pleasure seekers yang berarti sesuai bagi pencari kenikmatan hidup sejati.             Dalam pelaksanaan Integrated Marketing Communication-nya, Magnum terbilang sukses untuk meraih target pasar yang diinginkan. Banyak program yang dijalankan untuk semakin “mendekatkan” Magnum di kalangan pleasure seekers, antara lain: Above The Line meliputi TV Commercial, Billboard, Iklan media cetak; Below The Line meliputi beberapa brand activation dan juga loyalty program. Untuk mengakomodir keinginan pleasure seekers, Magnum juga menyediakan varian rasa dalam produknya. Meski begitu ada beberapa jenis produk yang begitu ditonjolkan promosinya seperti Magnum Gold?! contohnya.             Mari kita perhatikan “serangan” IMC dar